BPKP Bertekad Tumpas Korupsi Di Purworejo
Kepala BPKP Perwakilan Jateng Drs Agus Sukaton mengatakan, korupsi merupakan musuh bersama dan disinyalir merambah ke semua lini dan semua level. Ironisnya beberapa kasus korupsi sudah ditangani kepolisian dan kejaksaan, namun dalam prakteknya korupsi masih terjadi dan sulit berhenti.
“Saat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) gencar melakukan pengungkapan, ternyata juga belum membuat jera pelakunya. Ini merupakan permasalahan dan keprihatinan bersama dalam bangsa ini,” tegasnya.
Menurut Agus, praktek korupsi muncul karena terpaksa, memaksa, dan dipaksa. Korupsi dikatakan terpaksa, dilakukan karena pelakunya ingin memenuhi kebutuhan keluarga yang dinilai tak tercukupi oleh gaji yang dirasa masih rendah. Praktek korupsi karena memaksa biasanya dilakukan pelaku karena sifat keserakahan hidup,ingin menikmati gaya hidup berlebihan atau bermewah-mewahan.
Sementara praktek korupsi yang dilandasi alasan dipaksa, biasanya karena adanya pertemuan niat dan kesempatan. Sedangkan kesempatan muncul karena kelemahan sistim dan peraturan. “Korupsi dampaknya luar biasa, karena mampu merusak sistim tatanan masyarakat. Selain itu membuat penderitaan masyarakat di berbagai sektor,” katanya.