Purworejo Berbenah Sambut Adipura
Dalam sambutannya Bupati mengatakan penanaman pohon dan gerakan Jum’at bersih sebagai upaya berbenah dalam rangka menyambut penilaian Adipura. Kabupaten Purworejo pernah mendapat peringkat 22 se Jawa Tengah pada 2013. Kemudian mengalami kemerosotan hingga di urutan ke 32 pada 2015. Hal ini menjadi tantangan untuk dapat terus memperbaiki tata kota yang indah. “Maka dengan mulai melakukan pembenahan dengan diawali penanaman dan gerakan jum’at bersih, isyaAlloh kedepan dapat lebih baik syukur meraih penghargaan Adipura,” harapnya.
Namun demikian lanjut Bupati, tidak berarti melakukan penanaman dan kebersihan lingkungan, semata-mata hanya untuk persiapan penilaian Adipura. Lebih dari itu diharapkan untuk menjaga kelestarian lingkungan dan menjaga alam yang perlu untuk terus digerakkan dengan melibatkan semua elemen masyarakat. Sehingga dambaan Kabupaten Purworejo menjadi kota yang indah dan teduh dapat diwujudkan bersama-sama dengan masyarakat juga.
Sementara itu Kepala Kantor Lingkungan Hidup Drs Bambang Sugito menjelaskan, kelemahan Purworejo tidak masuk dalam pengahargaan Adipura karena masih kurangnya kesadaran akan lingkungan. Sehingga perlu menanamkan kesadaran semua pihak tentang pentingnya lingkungan yang bersih teduh sehat.
Ada beberapa permasalahan yang menjadi kendala meraih Adipura antara lain, pemilahan sampah di SKPD, pemanfaatan komposter di SKPD, pemilahan sampah di pasar.
“Namun kami akan terus melakukan sosialisasi, agar Purworejo dapat meningkat menjadi lebih baik terutama yang terkait lingkungan,” harapnya.
Mengenai bibit pohon yang ditanam di UPT Terminal Purworejo tersebut, menurut Bambang berupa tanaman keras untuk peneduh diantaranya trembesi, glonding pecut, jati, mahoni, dan masih banyak lagi.