Berita Purworejo

Camat Kutoarjo Ajak Perajin Berkreasi

Kerajinan tangan yang seringnya dikerjakan secara manual memiliki keindahan tersendri, disamping terlihat natural juga menggambarkan kearifan lokal. Ini yang terus dikembangkan untuk bisa mengangkat perekonomian masyarakat. Maka pentingnya para perajin di desa kelurahan wilayah Kecamatan Kutoarjo untuk dapat berkreasi, dan menggali potensi yang ada.

Hal tersebut diungkapkan Camat Kutoarjo Bambang Setyo Budoto SSos, disela-sela kerjanya mengunjungi Desa Tungtungpahit. Kecamatan Kutoarjo meliputi 21 desa dan  6 kelurahan yang masing-masing wilayah punya potensi juga punya keunggulan. Banyak sekali potensi-potensi yang harus kita kembangkan, karena bisa jadi ikon untuk Purworejo. Seperti kulinernya ada kripik belut, ayam krispi, dll. Kerajinan lain seperti akrilik, pembuatan tas, sangkar dari bambu, sepatu, kaos, dll. Termasuk  sajian makan yang dikenal dengan sebutan Girli (Warung pinggir kali), juga kerajinan wayang kayu.

Wayang kayu dari Desa Tuntungpait, sangat unik, karena kerajinan wayang yang biasanya dari kulit, tetapi ini dari kayu. Ini juga tidak kalah bagusnya dengan wayang kulit. Harapannya kerajinan-kerajinan wilayah Kecamatan Kutoarjo, bisa kita kembangkan melalui dinas-dinas terkait supaya bisa menjadi ikon untuk Kabupaten Purworejo. “Kami sebagai Camat akan terus berupaya dan koordinasi dengan dinas-dinas terkait dan mengikutkan pada even-even agar kerajinan dari wilayah Kecamatan Kutoarjo dapat dikenal dan mampu mengangkat perekonomian para perajin,” harap Camat Bambang.

Hal sama dikatakan Kades Tuntungpait Ary Rezeki Widayanti yang berharap, para perajin yang tergabung dalam Usaha mikro kecil menengah dapat terus eksis mengembangkan kerajinannya. Disini ada kerajinan susu kedelai, tas, ciwel hitam, dan juga kerajinan wayang kayu. Para perajin yang telah difasilitasi, tentu masuk dalam kategori kerajinan yang memiliki pemasaran bagus. Salah satunya wayang kayu ini selain dikembangkan juga dapat melatih warga yang lain. “Dengan banyak yang ikut pelatihan wayang kayu, jadi bisa tambah kreatif dan menambah perekonomian, termasuk karang tarunanya untuk ikut supaya yang muda bisa berjiwa pengusaha,” tuturnya.

Sementara itu perajin wayang kayu Muhammad Imam Sya’roni menceritakan awalnya melihat peluang usaha di Kabupaten Purworejo masih jarang yang membuat wayang kayu, lalu memutuskan untuk membuat kerajinan wayang kayu yang pewarnaanya dengan cara membatik. Untuk lebih menguasai diikutkan pelatihan selama 10 hari yang difasilitasi Dinas KUKMP Kabupaten Purworejo.

Bahan-bahan yang bisa di pakai dari papan kayu pohon Jenitri dan kayu Klepu. Cara membuatnya, menggambar pola pada papan dan kemudian mengukir pola tersebut dengan mengggunakan pahat. Selanjutnya adalah membatik atau menutupi sebagian pola dari wayang dengan menggunakan lilin malam agar tidak terkena warna saat proses pewarnaan. 

Proses pewarnaan tahap pertama, dilanjutkan membatik pola yang sudah di beri warna agar tidak tercampur dengan warna lain pada proses pewarnaan tahap dua. Setelah selesai proses pewarnaan, kemudian perebusan wayang yang bertujuan untuk melunturkan malam sisa proses membatik kayu sebelumnya. “Dalam proses membatik wayang kayu saya di bantu istri. Untuk pemasaran, kami diikutkan dalam iven-iven pameran juga melalui pemasaran online,” ujar Imam yang tinggal di RT 01 RW 01 Desa Tungtungpahit Kecamatan Kutoarjo.

Yang berkesan kata Imam, ketika pameran ada anak muda yang tertarik wayang kayu ini dan langusng membelinya. Ini yang membuat semangat untuk mengembangkan karena anak muda saja ada yang menyukai dan berminat untuk mengoleksi wayang kayu. Harganya persatu tokoh wayang mulai dari Rp.70 ribu hingga Rp.300 ribu. Pemasarannya sudah merambah sampai ke Salatiga dan Klaten. Selain wayang kayu juga membuat kerainan dari kayu seperti asbak, gantungan baju, fas bunga, tempat kunci, dll.

Sedangkan istri saya juga membuat kerajinan bunga dan berbagai asesoris dari akrilik. Akrilik yang sudah berbentuk daun, kelopak, manik-manik disusun dan diikat dengan senar dan lem. Kemudian untuk potnya ada yang pakai kayu dan dari botol bekas. “Alhamdulilah ini juga ada yang pesan lewat online harganya untuk asesoris antara Rp.2.500 hingga Rp.10.000. Untuk bunga beserta fasnya antara Rp.25 ribu hingga Rp.125 ribu,” paparnya.

Berita Terpopuler

Dinas Perpustakaan Purworejo Gelar Lomba Resensi Buku untuk Pelajar, Hadiah Puluhan Juta
Berita Purworejo

Dinas Perpustakaan Purworejo Gelar Lomba Resensi Buku untuk Pelajar, Hadiah Puluhan Juta

Jumat, 13 Juni 2025

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dinpusip) Kabupaten Purworejo kembali menggelar kegiatan literasi ....


Dinas Kesehatan Kabupaten Malang Kaji Penerapan E-BLUD di Kabupaten Purworejo
Berita Purworejo

Dinas Kesehatan Kabupaten Malang Kaji Penerapan E-BLUD di Kabupaten Purworejo

Rabu, 18 Juni 2025

Dalam rangka meningkatkan kemajuan sistem pengelolaan keuangan dan pelayanan kesehatan di wilayahnya....


FLS3N Purworejo 2025: Ajang Unjuk Bakat Seni dan Sastra Pelajar Purworejo
Berita Purworejo

FLS3N Purworejo 2025: Ajang Unjuk Bakat Seni dan Sastra Pelajar Purworejo

Kamis, 26 Juni 2025

Festival dan Lomba Seni dan Sastra Siswa Nasional (FLS3N) 2025 Tingkat Kabupaten Purworejo kembali d....