Pemkab Purworejo Bersinergi dengan Pusat Rehabilitasi YAKKUM Atasi Isu Disabilitas Psikososial

Pusat Rehabilitasi YAKKUM menyelenggarakan kegiatan Diseminasi Baseline Project Every Life Matters (ELM) di Ruang Arahiwang Setda Purworejo, pada Kamis (23/01/2025). Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Dinas Sosial, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsosdaldukkb) Kabupaten Purworejo Ahmat Jainudin SIP MM.
Turut hadir perwakilan dari OPD terkait seperti Dinkesda Kabupaten Purworejo, Dinkominfostasandi Kabupaten Purworejo, Dindikbud Kabupaten Purworejo, Perwakilan dari 10 kecamatan, puskesmas, PMI, Panti Tirtojiwo, Panti Rehabilitasi Sosial Plandi, Lazis MU, Lazis NU, Baznas serta yayasan sosial lainnya.
Dalam sambutannya, Ahmat Jainudin menyampaikan terima kasih kepada Pusat Rehabilitasi YAKKUM, yang telah berkali-kali bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Purworejo melalui Dinsosdaldukkb. Kabupaten Purworejo dan Panti Rehabilitasi YAKKUM sudah memiliki MOU untuk melaksanakan program "Every Life's Matters" yang bertujuan agar penyandang disabilitas psikososial dapat meraih dan menikmati hak kesehatan di lingkungan yang inklusif.
Walaupun sudah disuarakan, Jainudin menambahkan bahwa program kegiatan ini hanya akan terwujud dengan bantuan dari berbagai pihak.
"Monggo teman-teman bisa mengoptimalkan kehadirannya, perannya di forum-forum musyawarah perencanaan pembangunan di tingkat desa kelurahan sampai kecamatan nantinya. Itulah kurang lebih gambaran tentang lingkungan yang inklusif dan bebas stigma, karena stigma itu konotasinya negatif," ujarnya.
Sesuai dengan tema yang dibahas, yaitu ODDP (Orang dengan Disabilitas Psikososial). Menurutnya, ODDP merupakan bagian dari kelompok dengan kebutuhan khusus.
"ODDP itu tidak harus ODGJ. ODDP itu sangat mungkin bisa produktif, walaupun standarnya jangan dibandingkan dengan yang bukan ODDP. Dalam batas-batas tertentu, ODDP bisa diberdayakan, bisa produktif. Aspek sosialnya, minimal ODDP ini pelan-pelan menjadi pribadi yang mandiri," ujar Jainudin.
Selanjutnya Jainudin juga berpesan kepada seluruh pemangku kepentingan, baik masyarakat, organisasi sosial, organisasi kemasyarakatan, pemerintah dari tingkat desa hingga kabupaten dan institusi pelayanan kesehatan di semua tingkatan untuk meningkatkan kepedulian terhadap kesehatan jiwa.
"Kalau kita tidak paham kesehatan jiwa, bagaimana kita bisa meningkatkan effort kepedulian kita dalam peningkatan kesehatan jiwa ini. Maka kemudian kami bekerjasama dengan YAKKUM, terkait dengan penanganan peningkatan kesehatan jiwa ini. Dan bagi pemerintah ini masalah yang serius harus ditangani," tandasnya.
Sebagai penyelenggara kegiatan, Christian Pramudya dari Pusat Rehabilitasi YAKKUM menyampaikan bahwa Pusat Rehabilitasi YAKKUM beberapa tahun terakhir bekerjasama dengan Pemkab Purworejo dalam mengupayakan pemenuhan hak penyandang disabilitas.
"Kali ini, melalui kegiatan Diseminasi Baseline Project ELM, mengangkat isu kesehatan jiwa. Jadi memang lebih spesifik ke orang dengan disabilitas psikososial," ungkap Christian.
Dijelaskan lebih lanjut, secara terminologi penyandang disabilitas mental ada dua, pertama yaitu perkembangan atau di usia anak-anak, di mana mungkin dari faktor autis kemudian gangguan perilaku, kemudian lebih spesifik lagi adalah disabilitas psikososial.
"Secara medisnya biasanya diagnosis medisnya yaitu skizofrenia dan bipolar. Nah kami melihat di Purworejo itu cukup tinggi angkanya," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa timnya telah melakukan pendataan. Dengan data yang diperoleh dari hasil survey, akan menjadi dasar pemetaan potensi, apa saja yang dibutuhkan dalam rangka pemenuhan hak disabilitas khususnya di Purworejo terkait dengan isu kesehatan jiwa.
"Sebelumnya mungkin kita juga bisa melihat di beberapa berita satu minggu terakhir ada kasus bunuh diri juga di Purworejo. Ini menjadi keresahan kita bersama sebenarnya faktor-faktor penentunya apa, kemudian bagaimana kita bisa lebih dini untuk mengetahui kondisi secara psikologis masyarakat kita. Karenanya, ini menjadi hal yang serius untuk diperhatikan sehingga kejadian seperti ini bisa kita minimalisir," ucapnya.
Acara ini menghadirkan narasumber yang sangat berkompeten di bidangnya, yaitu konsultan dari EMEGE Research Consulting, Eviana Hapsari Dewi, MPH.
Harapannya dengan hasil baseline Project ELM ini mampu untuk mengidentifikasi permasalahan pada isu disabilitas psikososial. Ini bukan hanya tanggungjawab pemerintah saja, melainkan tanggungjawab bersama. Dengan adanya forum ini, harapannya kita dapat konsisten berkomitmen untuk bersama-sama mewujudkan masyarakat yang lebih inklusif.
Sumber: IKP