Wabup Yuli Hastuti Minta Segera Terapkan Petani Go Online
Kabupaten Purworejo yang termasuk penopang lumbung padi Jawa Tengah, akan terus berupaya untuk meningkatkan produksi pertanian, melalui berbagai program dan inovasi pertanian. Apalagi dengan adanya program ekonomi kerakyatan khususnya di sektor pertanian yakni petani go online. Program ini supaya bisa segera diterapkan terutama untuk peningkatan produk pertanian yang nantinya untuk kesejahteraan para petani.
Ungkapan tersebut disampakan Wakil Bupati Purworejo Yuli Hastuti SH saat membuka kegiatan fasilitasi petani go online dengan tema transformasi edukasi penyuluh digital di Kabupaten Purworejo (2/8). Kegiatan yang berlangsung di Ruang Arahiwang Setda Purworejo itu dihadiri Direktur pemberdayaan industri informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika RI Septriana Tangkasi SE MM, Kepala Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Purworejo (DINPPKP) Kab Purworejo Ir Bambang Asmara Jati M Eng, dan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kab Purworejo.
Lebih lanjut Yuli Hastuti mengatakan, fasilitasi petani go online ini merupakan program dari Direktorat Pemberdayaan Industri Informatika, Direktorat Jendral Aplikasi Informatika (Aptika), Kementrian Komunikasi dan Informatika yang bekerja sama dengan industri TIK yang bergerak dalam bidang pertanian. Bahkan Purworejo mendapatkan kesempatan yang pertama se Provinsi Jawa Tengah, dalam kegiatan ini. “Maka saya minta untuk ditindaklanjuti oleh dinas terkait yang menangani baik dari tehnologinya maupun tenaga penyuluh pertaniannya,” harap Yuli Hastuti.
Dengan program petani go online ini lanjut Yuli Hastuti, Kabupaten Purworejo telah melakukan lompatan kedepan lebih awal dibanding kabupaten yang lain. Utamanya dalam menerapkan sistem penyuluhan pertanian digital, yang diharapkan akan membuat catatan sejarah bagi kemajuan pembangunan pertanian juga kemajuan sumberdaya manusia khususnya bagi para petani.
Direktur Kementerian Kominfo RI Septriana Tangkasi SE MM mengatakan, pembangunan pemerintah dibidang pangan dapat dilakukan dengan pemberdayaan petani melalui pemanfaatan teknologi yang diwujudkan dalam program Petano Go Online yang dilaksankan oleh Dirjen Aptika untuk menjalankan fungsi koordinasi sebagai enabler melalui kerjasama dengan para pemangku kepentingan.
Menurutnya, program petani go online bermaksud untuk memberikan solusi atas isu-isu yang dihadapi petani melalui pemanfaatan aplikasi mobile yang tepat. Pelaksanaannya bukan dengan membuat aplikasi pertanian baru melainkan dengan pemanfaatan dan pemberdayaan aplikasi yang telah dikembangkan oleh industri informatika. “Yang menjadi fokus pemberdayaan dari aplikasi pertanian ini mencakup 3 aplikasi yakni aplikasi informasi pengendalian stok nasional, aplikasi penyuluhan pertanian berbasis online, dan aplikasi marketplace pertanian online,” jelas Septriana.
Sementara itu Kepala DPPKP Ir Bambang Asmara Jati M Eng mengatakan, kegiatan ini diikuti 480 orang dari petani dan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) se Kabupaten Purworejo yang dilaksanakan dalam dua hari Kamis dan Jum’at (3/8). Petani go online merupakan program nasional yang menargetkan 1 juta petani untuk menggunakan aplikasi ini.
“Dengan program petani go online sangat menguntungkan petani, karena akan mengetahui dalam waktu cepat mengenai harga dari hasil pertanian dan mempermudah petani dalam menentukan penjualan, juga yang sedang tanam, budidaya tanaman, dan sebagainya. Tentunya PPL agar dapat mensosialisasikan para petani untuk menggunakan aplikasi ini,” ujar Bambang Jati.
Menurutnya, luas lahan pertanian di Kabupaten Purworejo mencapai 87.105 hektar, dengan tipologi fisik dasar yang beragam dan unik, terdiri dari pegunungan, perbukitan, lembah dan juga pesisir. Dengan kondisi tersebut, maka hasil produk pertanian juga beraneka ragam mulai dari tanaman pangan, hortikultura, sayuran, palawija, ternak dan ikan.