DWP Purworejo Adakan Seminar Parenting Akibat Gadget

Pandemi Covid-19 membuat proses pembelajaran di sekolah harus dilakukan secara online, sehingga diperlukan adanya gadget untuk membantu proses pembelajaran. Penggunaan gadget bagi anak tentu akan menimbulkan dampak positif dan negatif. Akibat postifnya antara lain bisa menambah pengetahuan, menambah pertemanan, dan berkreasi. Akan tetapi beberapa anak memanfaatkan momentum penggunaan gadget untuk hal yang negatif seperti untuk bermain game secara berlebihan, mengakses konten pornografi di internet, kurang bersosial dengan teman dan berdampak kepada kesehatan mata dan otak.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Purworejo Dra Erna Setyowati Said Romadhon dalam kegiatan Parenting Akibat Gadget. Kegiatan diselenggarakan di Aula Gedung PKK Purworejo, Sabtu (17/9). Hadir selaku narasumber Kepala Bidang Informasi Publik Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian (Dinkominfostasandi) Kabupaten Purworejo Neira Anjar Pujisusilo, S.Kom, M.Eng, koordinator Rumah Quran Nusantara Purworejo Umi Marfuah, S.Ag, dan diikuti 100 orang terdiri dari unsur pelaksana DWP dan guru BK SMP di wilayah Kabupaten Purworejo.
“Kita harus cepat-cepat menangani dan mengatasi masalah ini agar bisa menciptakan generasi emas, penerus bangsa yang handal, mumpuni dan memiliki perilaku yang baik,” kata Erna Said.
Narasumber pertama Umi Marfuah, S.Ag menjelaskan bahwa dunia maya tidak bisa dihindari, semua orang orang terlibat, termasuk anak. Orang tua dan guru mempunya peran yang sangat kuat dalam mengontrol anak. Ruang digital menawarkan kebebasan, kemandirian, keasyikan, maka pergaulan dan interaksi langsung yang terkontrol sangat dibutuhkan. Saat ini dunia maya tidak bisa dihindari, artinya semua orang terlibat, termasuk anak. Masyarakat Indonesia Maka perlu dibuat sebuah aturan agar tidak berdampak buruk bagi pengguna digital. Aturan penggunaan gadget.
“Orang tua harus melek teknologi, mendampingi, dan mengarahkan anak supaya tidak mengakses konten negatif ” ujar Umi Marfuah.
Pada sesi selanjutnya, Neira Anjar Pujisusilo, S.Kom, M.Eng, menguraikan bahwa dalam menggunakan gadget anak-anak harus di berikan pengertian cara penggunaan gadget yang baik. Orang tua berperan aktif dalam memantau anaknya, seperti anak berbagi password HP kepada orang tua. Selain itu juga memberikan batasan waktu kepada anak dalam penggunaan HP.
Lebih lanjut Neira menjelaskan cara orang tua untuk bisa meminimalisisr dampak negatif gadget yaitu dengan cara membelikan akan anak HP yang fiturnya sedikit, karena dengan cara ini penggunaannya akan menjadi terbatas dan harganya relatif lebih murah. Kemudian membiasakan bermain HP tidak menyendiri agar anak juga tetap bisa berinteraksi. Lalu membuat kesepakatan dengan anak.
“Contohnya anak harus melakukan sesuatu dulu sebelum nantinya di perbolehkan bermain HP, seperti harus bersih-bersih rumah, belajar ataupun berolahraga terlebih dahulu sebelum bermain HP," jelas Neira Anjar.
Selanjutnya para peserta seminar antusias melakukan praktek dengan dipandu narasumber, untuk melakukan pengaturan pada HP android masing – masing pada aplikasi Youtube. Dengan pengaturan ini, hasil pencarian video di Youtube akan terfilter dari konten – konten berbau pornografi maupun hal – hal negatif lainnya. Neira menyampaikan ”Cara ini bisa diaplikasikan di HP putra putri bapak ibu, agar tidak terpapar konten negatif dari Youtube”.