Perempuan Tidak Boleh Menjadi Benalu Keluarga
Tingginya angka Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) selama Pandemi Covid-19, sedikit banyak mengakibatkan terganggunya perekonomian keluarga. Sebagai pendamping suami, seorang istri dituntut untuk serba bisa dan pandai mengambil peluang untuk memenuhi kebutuhan dan meningkatkan kesejahteraan serta kebahagiaan sebuah keluarga.
Hal ini disampaikan Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Purworejo, Dra Erna Setyowati Said Romadhon pada kegiatan Simulasi Peran Perempuan dalam Meningkatkan Ekonomi Keluarga. Kegiatan dilaksanakan di Pendopo Kabupaten Purworejo, Kamis (15/09) dan dihadiri Pembina DWP Kabupaten Purworejo, Hj Ferena Prihastyari Agus Bastian SE, dan diikuti oleh 100 peserta yang terdiri dari Pengurus DWP Kabupaten dan unsur pelaksana DWP Kecamatan.
“Dalam keluarga, tidak hanya suami sebagai kepala rumah tangga yang bertanggung jawab dalam mencari nafkah. Istri juga dituntut untuk dapat membantu dalam memenuhi kebutuhan keluarga.” Kata Erna Said.
Guna meningkatkan perekonomian keluarga, Sekretaris Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (KUKMP) Kabupaten Purworejo, Dra Titik Mintarsih M.Pd menyampaikan peran perempuan dalam keluarga dapat dilakukan dengan menentukan prioritas kebutuhan, mulai dari kebutuhan primer, kebutuhan sekunder dan kebutuhan tersier.
“Kebutuhan saya akan berbeda antara satu dengan lainnya, oleh karena itu ojo dibanding-bandingke.” Tegas Titik.
Lebih lanjut titik menjelaskan, salah satu cara untuk meningkatkan ekonomi keluarga yaitu dengan melakukan pekerjaan lain yang menguntungkan, berbisnis sendiri, mengubah hobi menjadi uang, dan menjalin kerjasama yang menguntungkan dalam bentuk uang.
“Perempuan tidak boleh menjadi benalu. Perempuan harus bisa memberdayakan ekonomi keluarga yang tujuannya untuk menumbuhkan dan membangkitkan minat, semangat, keterampilan serta kinerja keluarga” tambahnya.
Sri Susilowati SE., Pimpinan Koperasi Wanita Srikandi Kabupaten Purworejo yang juga seorang Pengusaha Wanita Gula Semut dan Virgin Coconut Oil (VCO) membuktikan bahwa perempuan dapat berperan dalam meningkatkan perekonomian keluarga dengan melakukan berbagai usaha atau berbisnis. Melihat peluang dan potensi yang ada di sekitar kita menjadi kunci dalam memulai dan mengembangkan usaha.
Meski demikian, perempuan tidak boleh meninggalkan perannya dalam keluarga sehingga perempuan harus bisa membagi waktu dalam urusan keluarga, usaha, dan organisasi.
“Komitmen dengan keluarga dalam membagi waktu, karena yang paling penting adalah waktu untuk keluarga. Seberapapun waktu dengan keluarga harus dimanfaatkan dengan baik, karena ada beberapa orang yang usahanya sukses, organisasi juga jalan tetapi keluarganya hancur” tandas Sri Susilowati.