Direktur Rumah Sakit Uum Daerah (RSUD) Dr Tjitrowardojo Purworejo Drg Gustanul Arifin Mkes yang baru menjabat kembali di RSUD mengaku akan terus berusaha meningkatkan pelayanan kesehatan. Berbagai upaya juga ditempuh dari mulai pembangunan gedung baru untuk penambahan kamar, pengadaan peralatan kesehatan, hingga penyediaan sumber daya manusia seperti dokter spesialis dll.

“Termasuk dengan adanya peraturan BPJS kesehatan sekarang, dengan penerapan sistem berjenjang. Meski sistem BPJS berjenjang mengakibatkan capaian pendapatan mengalami penurunan di 2018, namun insyaAlloh  untuk pendapatan 2019 ini dan 2020 mendatang, akan bisa meningkat. Mudah-mudahan bisa kembali seperti zaman dulu,” papar Gustanul Arifin saat pemaparan pada  kegiatan Forum perangkat daerah RSUD Dr Tjitrowardojo dalam rangka penyempurnaan rancangan rencana kerja 2019 di aula RSUD, Senin (18/2).

Hadir pula Bupati  Purworejo Agus Bastian SE MM, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purworejo Dr Sudarmi MM, Kabid Bappeda, dan dinas instansi terkait.

Lebih lanjut Gustanul Arifin mengatakan, sebelum diberlakukannya sistem rujukan berjenjang BPJS Kesehatan, pada 2017 pendapatan RSUD mencapai target yang ditetapkan. Namun pada 2018 realisasi pendapatan menurun, bahkan tidak bisa mencapai target. Karena 2018 sudah sistem berjenjang, sehingga pasiennya banyak yang di rumah sakit tipe C dan D. “Penerapan sistem rujukan berjenjang BPJS tersebut juga berdampak terhadap kinerja pelayanan. Semua kegiatan di RSUD pada 2018 rata-rata mengalami penurunan kecuali kinerja farmasi. Padahal selama ini 80% pasien RSUD dari pasien BPJS,” kata Gustanul.

Terkait rencana 2019, akan ada penambahan pelayanan tumbuh kembang anak, bedah urologi, serta konsultan penyakit dalam, dan jantung. Adapun 2020 rencananya penambahan pelayanan kedokteran forensik dan pelayanan mikrobiologi, sedangkan 2021 penambahan pelayanan penyakit dalam, bedah syaraf, dan bedah jantung. “Sedangkan jumlah kamar bertambah menjadi total 364. IsnyaAllah mulai April kami pengadaan sarana prasarananya karena gedungnya sudah jadi. Dan ini yang kita sasar untuk pasien umum,” ujarnya.

Bupati yang membuka kegiatan tersebut, meminta seluruh manajemen RSUD Dr Tjitrowardojo untuk tetap memberikan pelayanan yang terbaik. Pihaknya juga berharap RS ini terus meningkatkan SDM untuk memberikan pelayanan kesehatan yang baik bagi seluruh warga masyarakat. Selain peningkatan SDM, juga diharapkan memperbarui dan mengadakan peralatan-peralatan untuk mendiagnosa penyakit-penyakit pada pasien.

Meski mahal tetapi itulah salah satu modal rumah sakit untuk kemajuan dalam rangka memberi pelayanan lebih baik. “Saya harap RS ini juga menyiapkan peralatan-peralatan yang modern. City scan sudah, kalau Magnetic Resonance Imaging (MRI) kalau bisa 2020 sudah ada. Apalagi pasiennya tidak hanya masyarakat Purworejo saja, namun kabupaten lain seperti Wonosobo, Kebumen juga mempercayakan kesembuhan di RSUD ini,” tutur Bupati.

Sementara itu ketua penyelenggara Sri Sulastri SSos yang juga menjabat Kabag Perencanaan dan Rekam Medik melaporkan, pelaksanaan forum perangkat daerah RSUD Dr Tjitrowardojo bertujuan untuk menentukan Rancangan Rencana kerja RSUD, juga mempertajam indikator dan target kinerja program serta kegiatan tahun 2020. Sedangkan pesertanya sebanyak 120 orang dari unsur pembina teknis dan Dewan pengawas BLUD, OPD, Asosiasi kesehatan institusi pendidikan, camat, kalur, LSM, tokoh ulama, perwakilan pasien, dan stakeholder lainnya.