Budaya Salah Satu Pendukung Pariwisata
Bupati Purworejo Agus Bastian SE MM mengajak masyarakat untuk menggali berbagai potensi yang ada di desanya salah satunya potensi seni budaya. Menurutnya, kepemilikan seni tradisi atau budaya perlu dilestarikan dan yang pernah ada pun kalau bisa diangkat lagi
"Budaya itu menjadi salah satu pendukung utama pariwisata. Kita punya banyak hal yang bisa dikembangkan," Kata Bupati Bupati dalam Sarasehan dalam rangka Bupati Saba Desa di Desa Kalirejo Kecamatan Bagelen selama dua hari, Senin (11/2) hingga Selasa (12/2).
Hadirnya New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Kulonprogo akan banyak mempengaruhi Purworejo, tidak terkecuali bagi Desa Kalirejo. Dia memperkirakan akan ada perubahan besar dalam kurun waktu 5-10 tahun mendatang.
Selain itu, Bupati juga mengajak warga untuk kreatif menggarap kesenian-kesenian yang sudah ada. Sedikit modifikasi baik melakukan pengurangan atau penambahan variasi tari bisa menjadikan sebuah bentuk kesenian berbeda.
"Contohnya tari dolalak, mungkin bisa dikemas lebih menarik lagi. Ini hal yang disukai pariwisata. Dan kita harus bisa menyesuaikan keinginan pasar itu," imbuh Bupati.
Sementara itu, Purnomo Rianto selaku penggiat pariwisata Purworejo mengatakan keberadaan ikon menjadi kunci besar dari sebuah kesuksesan dunia pariwisata. Purworejo perlu mengkreasikan sebuah ikon untuk bisa mendorong orang datang karena kepemilikan hal tersebut.
Jogjakarta dengan kekuatan pariwisata yang luar biasa, masih mengandalkan Borobudur untuk menarik wisatawan agar datang. Hasilnya, orang terus beranggapan jika Borobudur adalah milik Jogjakarta. Menurutnya, klaim seperti itu boleh saja dilakukan.
Lebih jauh Purnomo menyampaikan jika langkah tersebut menjadi lompatan besar bagi Jogjakarta untuk terus mendatangkan wisatawan ke kota tersebut. Langkah itu seharusnya juga perlu ditiru Purworejo yang sedang berjuang mensukseskan program Romansa Purworejo 2020.
Dia melihat Borobudur dengan dengan segera beroperasinya NYIA harus bisa dimanfaatkan maksimal oleh Purworejo. Bagaimana caranya wisatawan bisa diarahkan melewati Purworejo untuk mencapai Borobudur.
"Wisatawan turun dari bandara, diarahkan memanfaatkan waktu Alun-alun dengan dukungan bedugnya amat menjual. Kita bisa sampaikan kalau Borobudur itu Purworejo karena amat dekat," imbuh Purnomo.
Pelan tapi pasti jika hal itu terus didengungkan, orang akan semakin akrab dan familiar dengan Purworejo. Ini akan mendorong pertumbuhan pariwisata lain yang ada di Purworejo.
"Tidak ada yang salah, kita mengembangkan yang sebenarnya tidak asli jadi sebuah keunggulan," katanya.
Pembicara lain, Soekoso DM mengungkapkan jika Purworejo memiliki beragam warisan kebudayaan. Beberapa diantaranya masih ada dan sebagian lain sudah tidak tampak lagi. Upaya pelestarian memerlukan campur tangan pemerintah, agar yang masih ada tetap terjaga.