Bupati Dorong Pengembangan Wisata Budaya Desa Kaliwatubumi
Bupati Purworejo Agus Bastian SE MM melihat berbagai potensi Desa Kaliwatubumi Kecamatan Butuh saat melakukan Saba Desa selama dua hari, Rabu (21/11) hingga Kamis (22/11). Salah satu potensi yang layak untuk digarap serius yakni wisata budaya kawasan Makam Eyang Giri Tjoemantoko di Bukit Satria.
Menurut Bupati, keberadaan kawasan makam tersebut memiliki nilai sejarah tinggi. Banyak tokoh yang berkaitan dengan Kadipaten Kutoarjo dimakamkan di lokasi itu. Letaknya yang strategis dan mudah dijangkau menjadi salah satu kemudahan desa dalam mengembangkannya.
“Panorama alam di wilayah perbukitan ini juga sangat indah. Destinasi wisata budaya bisa dipadukan dengan potensi-potensi lain yang ada,” kata Bupati Agus Bastian usai jalan sehat, mengunjungi kawasan makam, dan melakukan penebaran benih ikan di sungai setempat, Kamis (22/11) pagi.
Potensi lainnya itu salah satunya adalah Dawet Ireng, kuliner khas Kecamatan Butuh yang sudah dikenal secara nasional. Di bidang kesenian, Kaliwatubumi memiliki grup Kuda Kepang, Dolalak, serta Ketoprak. Sementara untuk produk unggulannya, banyak industri rumahan UMKM yang layak dipasarkan.
“Wisata budaya sudah tersedia, wisata kuliner ada Dawet Ireng Jembatan Butuh yang sudah sangat terkenal di seluruh Indonesia. Ini menjadi modal yang sangat baik untuk menggerakkan potensi ekonomi desa Kaliwatubumi,” tuturnya.
Bupati mengungkapkan bahwa Kecamatan Butuh memang berada di bagian barat Kabupaten Purworejo. Meski demikian, bukan berarti daerah-daerah yang jauh bandara NYIA Kabupaten Kulon Progo tidak akan menjadi lirikan wisatawan.
Karena itu, Bupati mendorong agar penggarapan destinasi wisata budaya dapat dilakukan segera mengingat tahun kunjungan wisata Romansa Purworejo 2020 telah semakin dekat.
“Kita akan memeratakan pembangunan agar supaya seluruh kawasan di Purworejo, termasuk Kecamatan Butuh yang merupakan wilayah perbatasan dengan Kebumen ini, betul-betul siap menyambut bandara dan Romansa Purworejo 2020,” ungkapnya.
Kegiatan Saba Desa Kaliwatubumi berlangsung semarak. Usai dilepas Bupati, peserta jalan sehat yang jumlahnya hampir mencapai 4000 peserta berjalan menuju kawasan makam. Dalam kesempatan itu, Bupati juga menyempatkan diri untuk melakukan ziarah bersama Muspika Butuh dan tokoh masyarakat setempat.
Camat Butuh, Wasit Diono SSos menyatakan pihaknya akan segera melakukan tindak lanjut, antara lain dengan mengintegritaskan wisata-wisata dalam satu paket. Terlebih, Kecamatan Butuh memiliki banyak pendukung, seperti SAC, Bendungan Pekathingan di Desa Butuh, Area Pemancingan dan Petilasan Sabda Palon di Desa Wonorejo Kulon.
“Kaliwatubumi ini juga bisa dipaketkan dengan destinasi itu, termasuk Stasiun Kutoarjo yang jaraknya cukup dekat. Kami akan mendorong desa-desa untuk melakukan pengembangan, salah satunya melalui dana desa,” sebutnya.
Sama seperti Saba Desa sebelumnya, berbagai kegiatan dilakukan, mulai dari sarasehan, bakti sosial penyerahan bantuan Baznas, hingga RTLH. Sebelum tiba di Kaliwatubumi, rombongan tim kabupaten mampir di 2 desa yang dilalui, yakni Desa Lubangindangan dan Panggeldlangu Kecamatan Butuh, Rabu (21/11).
Pada kesempatan itu, Wakil Bupati Purworejo Yuli Hastuti SH secara simbolis meresmikan Desa Panggeldlangu sebagai Kampung KB. Peresmian ditandai dengan pemotongan pita oleh Wabup didampingi Ketua TP PKK Kabupaten Purworejo Ibu Fatimah Verena Prihastyari serta sejumlah tamu undangan.