Seputar Aneka Ragam

Batik Tulis NKRI Harga Mati Mendapat Apresiasi Dari Bupati

Bupati Purworejo Agus Bastian SE MM memberikan apresiasi kreasi anak muda yang membuat batik tulis edisi NKRI Harga Mati jelang hari Kemerdekaan RI ke 73. Menurutnya, hal ini merupakan terobosan baru para generasi muda di Purworejo yang ingin memberikan apresiasi kepada nusa dan bangsa.

“Saya mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh para pembatik di Purworejo, yang telah menyuguhkan berbagai corak batik yang diharapkan dapat disukai oleh seluruh masyarakat,” kata Bupati saat berada di salah satu tempat produksi batik di Kelurahan Cangkrep Kidul dalam agenda Bupati Saba Desa, Senin (6/8).

Yang menarik, lanjutnya, selain tata warna dan pembuatannya, batik edisi NKRI Harga Mati juga dibuat dengan ditulis bukan menggunakan cap. Batik tulis tentunya memiliki tingkat kesulitan tersendiri dan membutuhkan ketekunan didalam membuatnya.

“Mudah-mudahan karya ini dapat dinikmati oleh warga purworejo khususnya dan warga seluruh Indonesia,” imbuhnya.

Di lokasi tersebut, Bupati juga melihat pembatik wanita lansia berusia 73 tahun yang mempertontonkan sedang membatik tulis. Bahkan Bupati sempat merasakan langsung sulitnya membatik tulis dengan menggunakan canting.

Suguhan karya batik tulis tersebut juga mematik harapan Bupati Purworejo Agus Bastian untuk mendorong munculnya pembatik-pembatik berusia muda. Selama ini perajin batik didominasi kalangan berusia lanjut dan jarang ditemui anak muda yang menggeluti dunia tersebut.

"Ini menjadi PR kita bersama, selama ini banyak orang tua yang membuat batik. Kita harus mendorong munculnya perajin batik berusia muda," ujar Bupati.

Bupati berharap para pengusaha batik yang melibatikan perajin tradisional untuk mengedukasi anak-anak muda untuk lebih mengenal batik. Dari perkenalan itu diharapkan akan mendorong anak muda untuk tertarik dan akhirnya berkecimpung dalam produksi batik.

"Kita ingin batik itu tetap lestari dan perlu keberlanjutan. Yang sepuh kita ajak untuk bisa menularkan ke yang muda," imbuh Bupati.

Sementara itu, Ganjar Widiantoro selaku pembuat batik menjelaskan, batik NKRI harga mati ini dibuat dalam rangka untuk menyambut hari kemerdekaan RI. Dia berharap, batik bercorak Burung Garuda tersebut dapat kembali membangkitkan semangat persatuan dan kesatuan bangsa.

“Ini juga akan mulai membuat batik edisi Asian Games. Untuk menyambut dan turut serta memeriahkan gelaran Asian Games 2018,” terang Ganjar.

 

Berita Terpopuler

Lomba Cipta Menu B2SA Tingkat Kabupaten Purworejo Angkat Bahan Pangan Lokal
Seputar Aneka Ragam

Lomba Cipta Menu B2SA Tingkat Kabupaten Purworejo Angkat Bahan Pangan Lokal

Rabu, 26 Juli 2023

Bahan makanan lokal ketika dikemas dengan menarik maka akan memiliki nilai dan daya tarik tersendiri....


Dharma Wanita Persatuan Purworejo Gelar Pelatihan Pemulasaraan Jenazah
Seputar Aneka Ragam

Dharma Wanita Persatuan Purworejo Gelar Pelatihan Pemulasaraan Jenazah

Rabu, 23 Agustus 2023

Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Purworejo menggelar pelatihan pemulasaraan jenazah bagi angg....