Wabup Harapkan Mahasiswa Bisa Berinovasi
Wakil Bupati Yuli Hastuti SH mengharapkan para mahasiswa bisa berinovasi dalam mempraktekkan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di desa-desa. Selain itu, agar turut memberikan andil dalam pengembangan sumberdaya manusia, pemanfaatan sumberdaya alam bahkan pengenalan terhadap berbagai kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi kepada masyarakat desa. Sehingga akan ada pencerahan-pencerahan yang dibawa oleh mahasiswa ke dalam lingkungan masyarakat, dengan berbagai inovasi yang dapat dikembangkan dalam upaya peningkatan taraf kehidupan masyarakat.
Yuli Hastuti menyampaikan hal itu pada penerimaan mahasiswa KKN Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta angkatan 57 di Kabupaten Purworejo Rabu (1/8). Dari UII yang hadir Wakil Rektor III Dr Drs Rohidin SH MAg, Kepala Pusat KKN Dr Unggul Priyadi MSi, Plt Kepala Dinpermasdes yang diwakili Drs Sumaryo MM, dan dinas instansi terkait. Dalam KKN itu juga dilakukan penandatangan MoU antara Pemerintah Kabupaten Purworejo dengan UII Yogyakarta mengenai akademis dan KKN.
Lebih lanjut Yuli Hastuti mengatakan, para mahasiswa nantinya dapat membantu upaya-upaya pemerintah daerah dan masyarakat Purworejo, dalam mewujudkan pembangunan didaerah dalam kerangka Otonomi Daerah. Antara lain dengan memberikan kontribusi-kontribusi pemikiran yang positif bagi penciptaan peluang usaha dalam upaya peningkatan kualitas dan taraf hidup masyarakat. Tentu arahnya untuk kesejahteraan masyarakat, sehingga masyarakat dapat meningkat pendapatannya dan mampu berperan aktif dalam proses pembangunan.
“Melalui kegiatan ini, diharapkan para mahasiswa akan benar-benar mampu memahami realitas persoalan yang ada di masyarakat, sekaligus memberikan sumbangsih pemikiran untuk memecahkan berbagai persoalan yang ada. Sehingga ketika kelak bekerja, dapat mengimplementasikan ilmu yang di dapat termasuk dari hasil terjun KKN di lapangan,” tutur Yuli Hastuti.
Sementara itu Kepala Pusat KKN Unggul Priyadi menjelaskan, KKN ini merupakan perwujudan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni pengabdian kepada masyarakat. Jumlah yang melaksankan KKN totalnya 1384 mahasiswa. Sedangkan tujuannya untuk menerapkan ilmu yang sudah didapat yang kemudian para mahasiswa mengimplementasikan di masyarakat. “Mahasiswa diharapkan mengikuti semua kegiatan dimasyarakat, sehingga bisa tahu permasalahan yang ada di desa dan urun rembug dalam penyelesaiannya,” katanya.
Sementara itu Sumaryo melaporkan, lokasi penerjunan KKN di 32 desa yang tersebar di 13 kecamatan. Sedangkan 3 kecamatan yang tidak menjadi program KKN yakni Kecamatan Ngombol, Banyuurip, dan Bagelen. Pelaksanaan KKN berlangsung selama satu bulan dimulai 31 Juli hinggga 31 Agustus mendatang. Selama dilokasi KKN berada pada induk semang di desa masing-masing supaya dapat langusng berinteraksi dengan masyarakat.