RSUD Tjitrowardojo Gratiskan Operasi Bibir Sumbing
Sebagai bagian dari upaya untuk membantu warga yang kurang mampu, RSUD Dr Tjitrowardojo Kabupaten Purworejo mengadakan kegiatan bhakti sosial operasi bibir sumbing. Kegiatan bhaksos RSUD yang menggandeng Persatuan Ahli Bedah Mulut dan Maksilofasial Indonesia (PABMI) Pengurus Wilayah Jawa Tengah, Tim PPDGS Bedah Mulut FKG UGM, Yayasan Karya Hati Insani dan Pemkab Purworejo tersebut, dipusatkan di RSUD Dr Tjitrowardojo Purworejo (24/7).
Bhaksos dibuka Bupati Agus Bastian SE MM, yang didampingi Plt Direktur RSUD Dr Tjitrowardojo Purworejo drg Nancy Megawati MM, Ketua PABMI AKBP Jaka Kusnanta Sp BM, Staf Ahli Bupati Bidang Pembangunan Ekonomi dan Keuangan Dra Eny Sudiyati MM, dan sejumlah pejabat RSUD.
Bupati dalam sambutannya mengatakan, orang bibir sumbing memiliki kesempatan untuk hidup seutuhnya dan hidup produktif sebagaimana orang-orang yang normal. Namun umumnya mereka merasakan penderitaan ketika berinteraksi dengan lingkungan sosial. Sehingga dengan adanya operasi bibir sumbing, mereka tidak hanya mendapatkan senyum baru, namun juga harapan dan hidup yang baru.
Kegiatan ini lanjut Bupati, untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan bagi keluarga penderita yang kurang mampu. Maka terkait hal tersebut, menjadi tugas dan tanggung jawab para pengayom di masyarakat untuk memberikan pemahaman secara benar kepada masyarakat, sehingga program yang diciptakan tidak hanya melalui upaya kuratif tetapi juga mengedepankan upaya promotif dan preventif.
“Saya harapkan bhaksos yang sangat bermanfaat ini agar tidak hanya diberikan kepada yang lolos screening, tetapi nantinya bagi penderita yang sudah memenuhi syarat agar dapat dioperasi juga secara bertahap. Dan saya harapkan kerjasama ini tidak sampai terputus, bahkan kalau bisa lebih ditingkatkan lagi,” harap Bupati.
Plt Direktur RSUD Dr Tjitrowardojo Purworejo drg Nancy Megawati MM menjelaskan, bhakti sosial ini berkat kerjasama yang baik sehingga bisa terlaksana dan yang terpenting bisa membantu sesama yang membutuhkan. Bhaksos diawali dengan skrining pasien dan pemberian set sumbing pasien. Bagi pasien yang memenuhi kreteria pada saat skrining, akan dilakukan operasi celah bibir/lelangit (CBL).
“Untuk peserta yang sudah mendaftar mencapai 26 pasien yang berasal dari wilayah Kabupaten Purworejo dan dari kabupaten sekitar. Sedangkan pasien harus memenuhi syarat rule of ten (Rumus sepuluh) yakni usia minimal 10 bulan, berat badan 10 pound atau 5 kg, lekosit 10 mg, dan kadar hemoglobin 10. Syarat ini memang harus dipatuhi pasien supaya hasilnya bisa sesuai harapan,” jelas Nancy.
Sementara itu Ketua PABMI Pengurus Jawa Tengah AKBP drg Jaka Kusnanta Sp BM mengaku kegiatan bhaksos ini menjadi wahana untuk mendarma bhaktikan ilmu yang selama ini sudah di dapat dibangku kuliah. Bahkan bhaksos seperti ini juga akan dilakukan dalam skala lebih besar lagi di Kabupaten Boyolali pada 17 Agustus mendatang, kami bertekad untuk memecahkan rekor MURI. Tentu tidak lain tujuannya semata-mata ingin membantu pasien agar bisa mendekati sempurna dan ilmu yang kami peroleh bisa bermanfaat bagi orang lain,” harapnya.
Usai pembukaan Bupati dan rombongan meninjau dan berdialog dengan keluarga pasien bibir sumbing. Bupati juga menerima piagam kerjasama PABMI dengan RSUD yang diserahkan Plt Direktur RSUD, dan Ketua PABMI.