Wabup Minta Bidan Turut Kontrol Anak Yang Terkena Kanker
Wakil Bupati Purworejo Yuli Hastuti SH mengaku sangat prihatin dengan kondisi seorang anak SD yakni Fatkhur Kurniawan berusia 10 tahun yang dengan terpaksa keluar sekolah kelas IV SD karena terdeteksi menderita kanker otot. “Ini agar disikapi dengan sabar dan terus beri semangat, supaya Fatkhur bisa membaik kesehatannya. Saya minta Bidan desa agar turut membantu dengan mengecek kondisi tensi, suhu badan, dll. Sehingga bisa terpantau, apalagi saat ini Fatkhur juga mengalami batuk,” harapnya.
Ungkapan itu disampaikan Yuli Hastuti saat menjenguk Fatkhur di Rumahnya RT 02 RW 01 Desa Dungus Kecamatan Grabag hari ini Selasa (10/7). Kehadiran Yuli Hastuti yang didampingi Camat Grabag Ahmad Zainudin SIP, Kepala Desa Dungus Darki Rokhmad, dan Polsek Grabag itu, langsung diterima Slamet Widodo orang tua Fatkhur.
Lebih lanjut Yuli Hastuti mengingatkan, asupan makanan untuk diperhatikan dan obatnya harus rutin. Bisa dikonsultasikan dengan bidan desa makanan yang perlu dikonsumsi untuk menambah stamina. “Keluarga agar terus mendukung dengan berusaha, ihtiar, dan juga berdoa, mudah-mudahan Alloh SWT memberikan kesembuhan,” tutur Yuli Hastuti yang sekaligus memberikan bantuan.
Camat Grabag Ahmad Zainudin SIP menjelaskan, sakitnya sekitar satu setengah tahun, dan sudah dilakukan operasi di RSUD Dr Tjitrowardojo sejak Maret 2017 yang dilanjutkan dengan kemoterapi di Rumah sakit Sardjito Yogyakarta. Bahkan pelaksanaan kemoterapinya sudah 37 kali hingga bulan ini. “Hanya saja kankernya masih membesar, bahkan tumbuh benjolan baru yang mengarah ke leher sehingga kadang muncul sesak nafas. Petunjuk dari RS Sardjito akan dilanjutkan perawatan radioterapi (penyinaran) pada 29 September mendatang,” ujarnya.
Kades Darki Rokhmad menambahkan, Fatkhur ini masih semangat untuk sembuh. Nmaun kondisi tubuhnya sangat kurus sekali. Tentunya dari pemerintah desa, kecamatan hingga pemerintah kabupaten telah berupaya membantu kesembuhan. “Mudah-mudahan ada pihak-pihak yang akan membantu atau semacam yayasan kanker, untuk kesembuhan Fatkhur agar bisa beraktifitas kembali seperti teman-teman sebayanya,” katanya.
Sementara itu Slamet Widodo (38) menceritakan anaknya sekitar enam bulan tidak pakai baju karena sering merasa panas dan selalu menyalakan kipas angin. Tidurnya juga hanya 1 sampai 2 jam setiap malamnya, sedangkan siangnya tidak pernah tidur. “Makannya juga susah tapi sekarang sudah mending makan hingga 3 sendok. Yang paling saya sedih Fatkhur sering bilang kenapa dioperasi malah jadi besar. Dia ingin sembuh bisa sekolah lagi, bisa mengaji, dan bisa bermain. Saya sangat berterimakasih Bu Yuli Hastuti memberikan doa dan semangat agar kami tetap kuat,” ujar Slamet Widodo yang bekerja sebagai buruh serabutan.Sedangkan istrinya (Khosiyati) bekerja sebagai pembungkus susu kedelai di tetangganya. Fatkhur merupakan anak pertama dari dua bersaudara.