Konferensi Anak se Jateng di Purworejo
Pelaksanaan Konferensi Forum Anak se Provinsi Jawa Tengah dipusatkan di Kabupaten Purworejo. Konferensi yang dihadiri Wakil Bupati Yuli Hastuti SH dilaksanakan di Hotel Sanjaya Inn Purworejo hari ini Selasa (10/7) yang diikuti 35 kabupaten kota. Kegiatan dibuka Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPPADUKKB) Prov Jateng Drs Sri Winarna MSi, Asisten 3 Sekda Purworejo Drs Muh Wuryanto MM, dan Kepala Dinsosdukkbppa Purworejo dr Kuswantoro MKes.
Dalam sambutannya Yuli Hastuti mengatakan, Lembaga Forum Anak sebagai salah satu indikator dalam mewujudkan Kabupaten Layak Anak merupakan organisasi anak untuk berlatih berorganisasi, menyuarakan hak anak dan berpartisipasi dalam pembangunan baik dari tingkat desa sampai nasional. Anak-anak yang tergabung dalam kepengurusan Forum Anak berkesempatan untuk mengembangkan potensi diri, belajar berkomunikasi di forum publik dan menyuarakan hak anak yang disampaikan secara santun dan waktu yang tepat. Sehingga kalian menjadi pelapor dan pelopor dalam pemenuhan hak anak.
“Anak-anakku, dengan berkumpulnya kalian di Kabupaten Purworejo ini, dapat dimanfaatkan untuk mengungkapkan potensi diri kalian dalam mengikuti seleksi kepengurusan Forum Anak Provinsi Jateng dan menyuarakan permasalahan yang masih terjadi di lingkungan tempat tinggal kalian. Untuk diusulkan penyelesaiannya di tingkat Provinsi,Kabupaten Kota, dan suarakan keinginan kalian untuk mendukung terwujudnya Generasi yang GENIUS (Gesit, Empati, Berani, Unggul, dan Sehat),” tandas yuli Hastuti.
Sementara itu Drs Sri Winarna mengatakan, Konferensi Forum Anak Jawa Tengah mengangkat tema, “Anak Jawa Tengah, Bersatu dalam Perbedaan”, sebagai refleksi bersama atas berbagai isu yang dapat berpotensi menimbulkan perpecahan bangsa. Disintegrasi bangsa tidak hanya diakibatkan karena adanya ancaman dari luar, tetapi juga kedewasaan kita dalam menyikapi perbedaan, baik perbedaan suku, agama, ras maupun perbedaan pendapat atau pilihan politik.
“Sikap dewasa dalam menghargai pendapat, sudah selayaknya dimulai dengan mendidik anak-anak agar mampu berperilaku toleran dan saling menghargai perbedaan. Salah satu kunci menumbuhkan sikap toleran, dengan sering berdialog atau berdiskusi dengan anak. Membiasakan anak untuk berdiskusi dalam hal apapun, terutama yang terkait dengan kehidupannya, diharapkan dapat membantu anak untuk memiliki sikap saling menghormati perbedaan,” tandas Sri Winarna.
Dikatakan, dalam hal ini Forum Anak sebagai salah satu wadah bagi anak untuk saling bertukar pendapat, aspirasi dan kreatifitasnya, baik dengan sebayanya, masyarakat maupun pemerintah, memiliki peran strategis dalam ikut serta menumbuhkan sikap-sikap toleran tersebut pada anak. Forum Anak melalui program kerjanya dapat melakukan berbagai kegiatan diskusi bersama sebayanya, baik dengan anak-anak di sekolah, penghuni panti asuhan, anak binaan Lapas, anak dengan disabilitas atau siapapun, agar anak-anak kita semakin mampu berempati terhadap sesamanya.
Meskipun demikian lanjut Sri Winarna, peran orang tua dalam membangun lingkungan keluarga yang demokratis, serta peran para pendidik dalam mengembangkan model pendidikan yang ramah anak menjadi hal yang penting. “Tema yang baik ini harapannya tidak hanya pada kegiatan ini, tetapi kami berharap agar tema ini dapat terus ditindaklanjuti ke dalam program kerja pengurus Forum Anak baik di tingkat provinsi maupun kabupaten kota. Sebagaimana tema tahun lalu terkait cerdas bermedia sosial yang dapat terus dilakukan hingga saat ini, termasuk memanfaatkan media sosial dalam mengkampanyekan hak-hak anak, mengupayakan pencegahan kekerasan pada anak serta mengangkat isu persatuan dan kebhinekaan ini,” paparnya.
Ketua penyelenggara dari Pppadukkb Yudiarsi melaporkan, konferensi forum anak diikuti 90 peserta terdiri dari 2 orang anak perwakilan Pengurus Forum Anak di 35 kabupaten kota dan 20 anak Pengurus Forum Anak Jawa Tengah (FAN Jateng). Pelaksanaan konferensi selama 3 hari hingga Kamis (12/7) mendatang.