Dalam sambutannya Tri Handoyo mengatakan, para jamaah calhaj ini harus merasa bersyukur dan beruntung karena dapat diberangkatkan ke tanah suci pada tahun ini.  “Banyak persoalan yang dihadapi penyelenggara haji, sehingga patut disyukuri jamaah ini dapat diberangkatkan,” katanya.

Menurutnya, berbagai persoalan yang dialami dalam  penyediaan kuota haji, ada realitas yang tidak dapat dihindarkan. Diantaranya panjang atau lamanya antrian berangkat haji, sebagai konsekwensi meningkatnya kesadaran dan keimanan masyarakat muslim untuk menunaikan ibadah haji. Disamping juga dipengaruhi peningkatan ekonomi dan pendapatan masyarakat muslim.

“Di Purworejo sendiri rata-rata setiap harinya ada 5 sampai 10 orang mendaftar di Kantor Kementerian Agama untuk memperoleh porsi haji,” katanya.
Bahkan berdasarkan informasi pantauan Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) di Jawa Tengah bulan Agustus 2015, masa tunggu atau antrian berangkat haji sudah mencapai 16 tahun lebih. “Jika kita mendaftar haji pada hari ini, maka kemungkinan berangkat sekitar tahun 2031,” katanya.

Kepala Staf Penyelenggaraan Ibadah Haji Drs H Nurudin MPdI, mengatakan berdasar jadwal pemberangkatan dan pemulangan jamaah haji, calhaj Kabupaten Purworejo tergabung dalam kloter 38 dan 39. Untuk kloter 38 sebanyak 243 orang bergabung dengan Kabupaten Kebumen akan masuk asrama haji Donohudan Kamis (3/9) pukul 19.00 WIB. Sedangkan kloter 39 sebanyak 175 orang bergabung dengan Kabupaten Pekalongan akan masuk asrama haji Dohudan pada Kamis (3/9) pada pukul 20.00 WIB.

Calhaj usia tertua yakni Soleh bin Rusdi usia 87 tahun warga Desa Jatiwangsan Kecamatan Kemiri, dan termuda Muhammad Finan Hazza bin H Fahruri usia 22 tahun warga Perum Mranti Purworejo. Muhammad Finan Hazza mengaku sudah mendaftar sejak duduk dibangku SMA kelas 3 pada empat tahun silam sekitar 2010. “Selain didaftarkan orang tua,  juga karena saya ingin beribadah haji. Saya berangkat haji nersama paman,” ujar Finan yang merupakan anak pertama dari tiga bersaudara.