Purworejo - Bawaslu Kabupaten Purworejo menyelenggarakan Gelar Budaya sekaligus Kick Off Pengawasan Pemilihan Tahun 2024. Acara dilaksanakan di Amphitheater Alun-alun Purworejo, Sabtu malam (10/8/2024). Kick off ditandai dengan menendang bola secara simbolis oleh forkopimda.

Turut mengundang Bupati Purworejo yang diwakili oleh Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Purworejo, Ketua DPRD Kabupaten Purworejo dalam hal ini diwakili oleh wakil ketua, Kapolres Purworejo, Dandim 0708, dan jajaran forkopimda. Acara juga dihadiri oleh Ketua Bawaslu Provinsi Jawa Tengah, anggota Bawaslu Kabupaten Purworejo, tokoh-tokoh agama, tokoh-tokoh pemuda dan juga Panwas Kecamatan.

Ketua Bawaslu Provinsi Jawa Tengah Muhammad Amin SAP MH menyampaikan bahwa pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota akan dilakukan serentak di seluruh Jawa Tengah. Diikuti oleh 35 Kabupaten/Kota dan juga dari provinsi pada tanggal 27 November 2024.

"Jadi ada 35 Kabupaten dan juga provinsi, jadi total ada 36 yang akan serentak melaksanakan pemilihan tanggal 27 November nanti," ucapnya.

Melalui kick off pengawasan ini Muhammad Amin mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berpartisipasi dalam tahapan-tahapan pemilihan.

"Kami jumlahnya sangat sedikit, jika Bapak Ibu tidak ikut mengawasi bersama, kami tidak optimis pemilihan ini akan berhasil. Untuk itu malam hari ini kami mengajak seluruh elemen masyarakat, pemuda, mahasiswa dan juga tokoh-tokoh agama untuk sama-sama ikut berpartisipasi," ujarnya.

Dalam sambutannya, Ketua Bawaslu Kabupaten Purworejo, Purnomosidi SPt menyampaikan, melalui acara Kick Off ini menunjukkan bahwa Bawaslu hadir dalam proses pengawasan di dalam pemilihan 2024. Pada kesempatan itu juga dilakukan peluncuran peta kerawanan tahapan pemilihan tahun 2024.

"Belajar dari pengalaman Pemilu 2024 ada dua tahapan kerawanan yang krusial, yang pertama di masa kampanye, yang kedua di tahapan pemungutan, penghitungan, dan rekapitulasi suara. Dua tahapan ini krusial karena selama ini disitulah potensi-potensi pelanggaran di dalam tahapan pemilihan khususnya Bupati dan Gubernur besok," ujarnya.

Ia juga menjelaskan makna simbol Bawaslu yaitu burung hantu wasra wasri, yang merupakan simbol pengawasan oleh Bawaslu pada pemilihan 2024 ini.

"Burung hantu adalah burung yang suka di kegelapan, harapannya pengawas dapat jeli di dalam daerah-daerah gelap, karena justru kebanyakan pelanggaran itu di ruang-ruang gelap. Maka burung hantu ini hadir sebagai simbol, dengan indranya untuk mengawasi ruang-ruang gelap itu dengan harapan pengawasan di pemilu pemilihan 2024 ini bisa diawasi dengan baik dan pemilihan berjalan dengan baik," jelasnya.

Sementara itu, Bupati Purworejo, melalui Kepala Badan Kesbangpol Purworejo Agus Widiyanto SIP MSi, menyampaikan bahwa dibutuhkan komiten tidak hanya dari pemerintah daerah, KPU, Bawaslu, serta aparat penegak hukum semata, tetapi juga dari kontestan dan pendukungnya.

"Seluruh masyarakat harus memiliki komitmen dan kesadaran politik yang tinggi untuk berpartisipasi, agar kompetisi ini dapat berlangsung secara demokratis jujur dan adil," kata Bupati dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kepala Bakesbangpol.

Disebutkan pula, Bupati sangat mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan oleh Bawaslu Purworejo. Menurutnya ini merupakan momentum untuk mengajak masyarakat mengambil peran dalam mengawasi proses demokrasi pemilihan serentak 2024.

Bupati berpesan agar seluruh elemen masyarakat dapat bersinergi dalam mengawal pelaksanaan pesta demokrasi, demi terciptanya pemilu yang berkualitas dan bermartabat.

Gelar budaya ini turut dimeriahkan dengan hiburan dari musisi Purworejo, Zedo Maskara dan Konco Mesra serta pembagian doorprize.