POKJA-PAB Kabupaten Purworejo Gelar Seminar Nasional dalam rangka Hari Teknologi Alat Bantu Sedunia 2024

Seminar Nasional dalam rangka Hari Teknologi Alat Bantu Sedunia 2024 diselenggarakan di Pendopo Kabupaten Purworejo pada Selasa (04/06/2024). Kegiatan ini diprakarsai oleh Kelompok Kerja Pemenuhan Alat Bantu (POKJA-PAB) Kabupaten Purworejo.
Dengan tema "Teknologi Alat Bantu sebagai Wujud Nyata Pembangunan Inklusi", seminar dihadiri oleh lebih dari 100 orang dari perwakilan organisasi penyandang disabilitas dan lanjut usia (lansia) se-Kabupaten Purworejo. Acara seminar nasional ini dimulai pukul 08.30 WIB, diawali dengan senam lansia dan juga pawai oleh teman-teman komunitas disabilitas dari berbagai organisasi.
Hadir sebagai pembicara, dari Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI dr. Nida Rokhmawati, Ketua Tim Kerja Gangguan Indra dan Fungsional Dit. P2PTM Kementerian Kesehatan RI dr. Indra Kurnia Sari, M.Kes, dan Kepala Sentra Antasena Kementerian Sosial Supriyono. Selain itu turut hadir Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah Drs. Imam Maskur, M.Si, Komisioner Komisi Nasional Disabilitas, Perwakilan dari Pusat rehabilitasi YAKKUM, Kepala Perangkat Daerah, dan Kepala Desa serta Lurah se-Kabupaten Purworejo.
Dr. Nida Rokhmawati menyampaikan bahwa hari ini untuk pertama kalinya di dunia diperingati sebagai Hari Teknologi Alat Bantu Sedunia.
"Setelah bulan lalu kita memperingati Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) ke-28 Tahun 2024 dengan tema 'Lansia Terawat, Indonesia Bermartabat', hari ini kita memperingati Hari Teknologi Alat Bantu Sedunia yang pertama kali", ujarnya.
Nida Rokhmawati juga menyebutkan di Indonesia terdapat 52.000 anak dengan down sindrom, 14.000 penyandang disabilitas fisik, 163.000 anak tuna netra, 36.000 anak tuna rungu, anak dengan autisme ada 1,9 juta dan anak hiperaktif ada 3,7 % dari seluruh anak di Indonesia.
Setiap orang yang mengalami keterbatasan baik fisik, intelektual, mental, dan/atau sensorik harus didukung supaya dapat tetap berkarya, minimal dapat mandiri tanpa bantuan orang lain.
Nida Rokhmawati menghimbau di puskesmas-puskesmas dan fasilitas pelayanan kesehatan lain dibuat fasilitas dengan standar ramah disabilitas. Selain itu juga diharapkan dapat menyediakan petugas yang mampu menggunakan bahasa isyarat.
"Kita akan melatih petugas puskesmas dan fasyankes lainnya supaya ada yang mampu bahasa isyarat, agar teman tuli bisa berkomunikasi dengan baik, menyampaikan keluhan, dan menerima arahan cara minum obat dan menjaga kesehatan", ujarnya.
Mewakili POKJA-PAB Kabupaten Purworejo, Imam Ciptadi, menyampaikan bahwa pemenuhan alat bantu bagi penyandang disabilitas dan lansia adalah kewajiban pemerintah. Meskipun demikian masih banyak disabilitas dan lansia yang kesulitan mengakses alat bantu. Jumlah disabilitas di Kabupaten Purworejo per 31 Desember 2023 sejumlah 7.073 orang dan lebih dari 100.000 lansia.
Imam juga menyampaikan bahwa salah satu inovasi pemerintah di tahun ini yaitu mendukung gerakan satu desa satu alat bantu. Kendala dari dinsos sendiri disampaikan oleh Imam diantaranya masih terbatas pembiayaan untuk pengadaan alat bantu.
Hari Teknologi Alat Bantu Sedunia atau World for Assistive Technology dirayakan setiap tahunnya di tanggal 4 Juni. Peringatan ini dinisiasi oleh sebuah organisasi bernama Unlock the Everyday. Kabupaten Purworejo turut memperingati dengan menyelenggarakan seminar nasional. Seminar ditutup dengan pembacaan puisi oleh teman difabel dari perwakilan DPO Purwodadi.