Hal itu diungkapkan Bupati Purworejo Agus Bastian SE MM, pada konferensi Kepala Desa se Kecamatan Kaligesing, di Desa Kedunggubah, Kamis (3/3). Bupati yang hadir didampingi Wakil Bupati Yuli Hastuti SH, Kepala Badan KBPM Sumharjono SSos MM, Kabag Pemerintahan Desa Drs.Wahyu Jaka Setyanta, tersebut diterima Camat Kaligesing bersama Muspika dan instansi terkait tingkat kecamatan.

Menurut Bupati, untuk mewujudkan peningkatan SDM melalui jalur pendidikan akan difasilitasi biaya gratis sampai dengan kelulusan D3. Pelaksanaannya akan dilakukan secara bertahap dan tidak menggunakan anggaran APBD. “Biaya kuliah gratis tidak APBD, karena kalau melalui APBD prosesnya lama harus menunggu pada perubahan anggaran. Maka saya mencari terobosan melakukan kerjasama dengan akademi lain. Semua bisa gratis, saya sudah musyawarah dengan yayasan. Ini bukan kursus atau sejenisnya, tapi sekolah yang bergelar. Maka agar dimanfaatkan sebaik-baiknya,” ujarnya.

Dijelaskan Bupati,  pelaksanaan tahap awal diberikan untuk 32 orang dari 16 kecamatan sehingga masing-masing kecamatan mengirimkan dua personil dari desa. Ke depan sasaran personilnya untuk lebih banyak lagi, termasuk akan ditingkatkan pula dari D3 menjadi S1. “Untuk tahap awal ini, agar Pak Camat segera koordinasi perangkat desa yang akan diikutkan dalam pendidikan D3. Ini saya lakukan semata-mata ingin memajukan desa, yang salah satunya dengan meningkatkan SDM melalui pendidikan,” harap Bupati.

Pada bagian lain Bupati juga memaparkan visi misi yang menjadi acuan dalam melaksanakan tugas sebagai Bupati bersama Wakil Bupati. Diantaranya akan membangun agribisnis pertanian, kawasan selatan sebagai kotanya Purworejo, mempercantik daerah perbatasan dan make over wajah kota Purworejo dan Kutoarjo dengan penataan kota yang lebih indah, juga program-program lain.

Untuk membangun kawasan selatan lanjut Bupati, dibutuhkan investor. Bahkan pernah ada sinyal dari Korea yang akan berinvestasi di Kabupaten Purworejo untuk membangun kawasan selatan. Sehingga ini merupakan peluang yang bisa ditindaklanjuti. Kedepan rencananya diarahkan ke pembangunan pelabuhan laut. Dengan demikian akan tumbuh kawasan agrobisnis juga industri-industri.

“Karena di selatan baru ada pelabuhan di Cilacap, maka jika Purworejo juga ada, akan menjadi kota segitiga emas, dengan melayani peti kemas dari berbagai daerah. Seperti Kebumen, Magelang, Temanggung, dan lainnya. Sedangkan wilayah utara dikembangkan potensi kearifan lokal,” papar Bupati.

Menurut Bupati, dalam penataan wajah kota Purworejo dan Kutoarjo perlu dibuat lebih indah. Namun bukan berarti merubah yang aslinya. “InsyaAllah nanti pembangunannya juga tidak dengan anggaran APBD, tetapi saya akan mencari bantuan dari CSR juga perusahaan-perusahaan, dan pengusaha Purworejo yang sukses di Jakarta,” ungkapnya.

Dikatakan bahwa keindahan wajah kota Purworejo dan Kutoarjo, akan menarik masyarakat Purworejo maupun masyarakat daerah lain. “Pada kesempatan ini sekaligus saya mohon masukan dari desa tentang permasalahan kerusakan jembatan, jalan, dan lainnya. Sehingga ketika saya ketemu

Menteri Pedesaan, dapat disampaikan untuk ada solusinya,” harapnya.
Sementara itu Camat Kaligesing Budi Wibowo SSos menjelaskan, Kecamatan Kaligesing memiliki 21 desa yang kesemuanya merupakan daerah pegunungan. Masyarakat sangat menjunjung guyub rukun dan termasuk masyarakat yang disiplin pembayaran pajak dengan selalu lunas PBB. Bahkan juga menjadi tempat lahirnya pahlawan nasional WR.Soepratman.

“Untuk itu mohon pelebaran jalan provinsi, karena baru sampai Plipir. Juga terkait pendidikan perlunya mendirikan SMK di Kaligesing, karena selama ini masih bersekolah di Kulonprogo. Termasuk pentingnya didirikan Puskesmas di pandanrejo, sehingga masyakat tidak kesulitan dalam berobat,” kata Budi Wibowo.