Perlu Data Akurat Untuk Penurunan Stunting

Wakil Bupati Purworejo Hj Yuli Hastuti menegaskan bahwa penanganan kasus stunting memerlukan data yang akurat. Karena data yang ada terkadang tidak sama dengan keadaan yang sebenarnya.
Hal itu dikatakan Wabup saat menghadiri Rembuk Stunting di Aula Kecamatan Purwodadi Selasa (06/06/2023). Turut mendampingi Sekdin Dinsosdaldukkb Widyowati SH MH, Forkopimcam Purwodadi, Ngombol, Bagelen, dan para kepala puskesmas.
Lebih lanjut Wabup mengungkapkan, dirinya sudah meminta pemerintah desa dan puskesmas, untuk bekerjasama mengumpulkan data yang akurat.
"Belum lama ini saya minta Dinas Kesehatan untuk mengecek data kasus anak stunting. Puskesmas langsung bergerak dan mendapat data akurat di setiap kecamatan di Kabupaten Purworejo," ungkapnya
Sekdin Dinsosdaldukkb Widyowati SH MH memaparkan, terdapat jumlah kasus stunting usia 0-59 bulan. Di wilayah kerja Kecamatan Purwodadi jumlah kasus 176 dengan privalensi sebesar 20.33%, Kecamatan Ngombol jumlah kasus 142 dengan privalensi 9,95 %, sedangkan Kecamatan Bagelen jumlah kasus 150 anak dengan privalensi 22,3%.
"Melihat hasil tersebut, TPPS Kecamatan perlu melakukan upaya perencanaan intervensi yang sifatnya segera dan didukung anggaran. Pada rencana intervensi tersebut, dapat di lakukan dengan Dana Desa. Terutama intervensi spesifik dan sensitif, kepada anak stunting dalam pemberian PMT protein hewani," paparnya.
Sementara itu Camat Purwodadi Dwi Agung Nugraheni SSTP MM mengungkapkan permasalahan yang timbul di wilayahnya dalam penanganan kasus Stunting, mulai dari persepsi masyarakat sampai alat ukur yang tidak sama.
"Di lapangan kami menemui banyak kendala pada kasus stunting di wilayah Kecamatan Purwodadi, mulai dari alat ukur yg berbeda-beda dalam kegiatan posyandu dan persepsi masyarakat yang belum sama. Kami berharap slogan Stunting Lungo, Purworejo Mulyo menjadi penyemangat," katanya.