BAZNAS Kabupaten Purworejo Gelar Pelatihan Penanggulangan Bencana

Menanggapi banyaknya kasus bencana alam di Kabupaten Purworejo, BAZNAS Kabupaten Purworejo laksanakan Pelatihan Tanggap bencana selama 2 hari pada tanggal 28 hingga 29 November 2022. Kegiatan dibuka pada hari Senin 28 November 2022 dengan jumlah peserta pelatihan sebanyak 30 orang yang terdiri dari 15 orang Utusan NU, 10 orang utusan Mudamadiyah dan 5 orang relawan umum.
Kegiatan pembukaan pelatihan di hadiri oleh Sekretaris Baznas Provinsi Jawa Tengah Drs. H. Ahyani, MSI yang mewakili Ketua Baznas Jateng, Analis Kebijakan Ahli Muda Indarto Timbul P SSos, MM yang mewakili Bupati Purworejo, Ketua BAZNAS Kabupaten Purworejo KH. Achmad Hamid SPdI, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purworejo Budi Wibowo Ssos Msi, Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Purworejo Drs. H. Farid Solihin MM, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Purworejo Drs. H. Pudjiono, Kepala Satuan Koordinasi Cabang (Kasatkorcab) Barisan Ansor Serbaguna Nahdlatul Ulama (Banser) Purworejo Hari Raharjo, SH, perwakilan dari Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran (Satpol PP Damkar) Kabupaten Purworejo dan perwakilan dari Bank BPD Jateng cabang Purworejo.
Dalam sambutannya Ahyani menyampaikan bahwa memang tujuan pokok baznas bukan penanganan bencana tetapi bagian dari tugas baznas adalah membantu meringankan beban masyarakat yang mana salah satu beban masyarakat dalah dampak dari suatu bencana. Purworejo merupakan daerah yang memiliki resiko tinggi terhadap bencana dan priotas terkait dengan penanganan bencananya. “Bencana itu bisa diatasi secara cepat, kalau sudah ada persiapan tentu hasilnya akan berbeda dengan yang belum ada persiapan dan tentu hasilnya akan lebih baik apa bila kita sudah menyiapkan. Acara ini adalah bagian dari persiapan yang dilakukan oleh baznas,” tandasnya.
Timbul berharap, karena mempertimbangkan kondisi geografis Kabupaten Purworejo yang memiliki risiko tinggi terhadap bencana banjir dan tanah longsor, maka diperlukan kesiap-siagaan dari semua komponen untuk mengatasi potensi kejadian bemcana dan melakukan penanggulangan yang sistematis. “Keberadaan BAZNAS dalam penanggulangan bencana diharapkan dapat menurunkan dampak yang ditimbulkan dari adanya bencana seperti kemiskinan,” harapnya.
Achmad Hamid berterimakasih atas dukungan semua pihak dan selanjutnya para peserta akan mendapat panduan yang matang sehingga dapat mencurahkan tenaga, pikiran, hati dan niat. “Bersama-sama dengan BAZNAS Purworejo, kita bersama bisa menanggulangi, menghadapi, jika ada bencana kita siap,” pungkasnya.