Kendalikan Inflasi Daerah, Pemkab Purworejo Adakan Operasi Pasar
Perkembangan inflasi yang terus mengalami kenaikan cukup tinggi di tingkat nasional yang mencapai angka 5% mendorong Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah melakukan berbagai aksi guna menstabilkan harga, terutama di bidang pangan. Pemerintah Kabupaten Purworejo melalui Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah dan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) kemudian menggalakkan aksi penanganan inflasi dengan mengadakan Operasi Pasar. Aksi ini perdana dilakukan di halaman Dekranasda Kabupaten Purworejo pada Jumat (16/09).
Dalam kegiatan ini, penyelenggara kegiatan menyediakan berbagai kebutuhan pokok yang sedang mengalami kenaikan harga di atas rata-rata dan menjual kembali dengan harga normal atau disebut Operasi Pasar. Sub Koordinator Perencanaan Pengembangan Perekonomian Mikro Setda Purworejo, Yunita Dewi Onggowati SE MM menyebutkan, pihaknya bekerja sama dengan DKPP sebagai pihak yang mengkoordinasikan kebutuhan pangan di Kabupaten Purworejo sebagai langkah dalam menaggapi inflasi di Kabupaten Purworejo dengan melakukan operasi pasar bersama.
“Kami hanya menyediakan kebutuhan pokok yang harganya di atas rata-rata. Jika pasar murah menyediakan berbagai komoditi dengan harga murah ataupun di bawah pasaran. Akan tetapi operasi pasar, kami menyediakan komoditi yang mengalami kenaikan melebihi harga normal, kami jual di sini dengan harga normal, dengan harapan inflasi segera normal dan tidak meresahkan masyarakat di Kabupaten Purworejo.” Tegas Yunita Dewi.
Beberapa komoditi yang disediakan antara lain cabe rawit, cabe keriting, dan telur. Komoditi tersebut diperoleh dari kerjasama dengan petani dan distributor lokal di Kabupaten Purworejo serta penyedia kebutuhan pangan lainnya. Sejumlah 200kg telur, 2 ton beras, 200kg gula pasir, dan 50 kg cabe terjual habis dalam waktu satu jam.
“Animo masyarakat juga baik, dari tadi sebelum acara sudah ramai dan ini belum ada satu jam sudah habis.” Kata Tri Astuti Andayani STP MM, Kepala Bidang Pangan DKPP Kabupaten Purworejo.
Operasi pasar ini menjual cabe keriting dengan harga Rp. 40.000/kg, cabe rawit dengan harga Rp. 48.000/kg dan telur dengan harga 23.000/kg. Untuk beras dijual dengan harga Rp. 8.600/kg dan gula pasir dijual dengan harga Rp. 12.500/kg. Ada pula paket sayuran gratis untuk Non ASN berupa produk-produk holtikultura seperti tomat, terong, jambu kristal dan pare.
“Kita menyediakan produk-produk yang mengalami inflasi yang kita ambil dari petani dan peternaknya langsung sehingga kami bisa memberikan harga yang lebih murah, jadi kita memberi bantuannya di distribusinya, dan konsumen bisa mendapatkan harga dibawah harga pasar karena kita melakukan intervensi di distribusinya. Kemudian juga ada paketan sayuran gratis untuk non ASN yaitu untuk produk-produk holtikultura yang mengalami penurunan harga. Dibeli menggunakan anggaran dari Kementrian Pertanian dan diberika secara gratis kepada masyarakat.” sambung Tri Astuti.
Aksi ini rencananya akan terus dilakukan setiap bulan hingga akhir Desember 2022 guna mengendalikan inflasi di daerah.